Bakteri Saling Mengorbankan Diri Hadapi Gempuran Obat
Bakteri kebal yang jumlahnya tidak banyak inilah yang akan pasang badan ketika menghadapi gempuran obat. Awalnya hanya ada beberapa bakteri yang kebal terhadap antibiotik sebelum terbentuk sebuah koloni bakteri super. Senyawa ini memberi kemampuan bagi bakteri untuk bertahan hidup di lingkungan yang kejam akibat adanya tekanan dari antibiotik Boston, Terbentuknya koloni bakteri super bisa digambarkan dengan semboyan gugur satu tumbuh seribu.
Yakni senyawa organik yang berperan dalam kekebalan sel bakteri-bakteri kebal tersebut akan melepas senyawa indol. Bakteri yang sudah lebih dulu kebal akan mati-matian menghadapi antibiotik dan memberi kesempatan bakteri lain membentuk kekebalan sendiri dalam proses itu.
Yakni senyawa organik yang berperan dalam kekebalan sel bakteri-bakteri kebal tersebut akan melepas senyawa indol. Bakteri yang sudah lebih dulu kebal akan mati-matian menghadapi antibiotik dan memberi kesempatan bakteri lain membentuk kekebalan sendiri dalam proses itu.
Sebenarnya peneliti hanya ingin mengamati bagaimana bakteri super dapat bertahan dan kemudian berkembang biak membentuk koloni baru setelah yang lainnya mati. Menurut Prof James, temuan ini membuktikan bahwa bakteri hidup sebagai komunitas dan tidak mengutamakan kepentingan diri sendiri.
Terlepasnya indol akan melemahkan kekebalan dan tak jarang membuatnya mati saat menghadapi serangan antibiotik namun bagi si bakteri super sendiri. Bagi banyak bakteri lain di dalam koloni tersebut, lepasnya senyawa ini merupakan sinyal untuk membentuk pertahanan sendiri terhadap antibiotik.
Dan membuat bakteri melemah kemudian mati pemberian antibiotik akan menghentikan pelepasan tersebut. Senin (6/9/2010), dikutip dari Dailymail, mekanisme ini terungkap secara tidak sengaja oleh tim ahli dari Boston University. Ketika bakteri super melemah atau mati, sebagian bakteri lain sudah mempunyai kekebalan sendiri sehingga bisa menghadapi antibiotik.
Dengan pemahaman ini maka pengembangan antibiotik perlu dilakukan melalui studi di tingkat populasi, bukan hanya di tingkat organisme Secara alami bakteri memang melepas senyawa indol dalam kadar tertentu sebagai bentuk pertahanan diri saat menghadapi ancaman. Namun yang bertahan akan berkembangbiak dan menghasilkan koloni bakteri super yang sudah tidak mempan lagi terhadap antibiotik yang sama sebagian lainnya memang mati.
Namun sejumlah bakteri super lainnya terbentuk setelah bakteri super yang pertama mengorbankan diri, " ungkap Prof James Collins, "Ternyata beberapa di antara bakteri super itu mati, pakar mokrobiologi yang memimpin penelitian tersebut.
Terlepasnya indol akan melemahkan kekebalan dan tak jarang membuatnya mati saat menghadapi serangan antibiotik namun bagi si bakteri super sendiri. Bagi banyak bakteri lain di dalam koloni tersebut, lepasnya senyawa ini merupakan sinyal untuk membentuk pertahanan sendiri terhadap antibiotik.
Dan membuat bakteri melemah kemudian mati pemberian antibiotik akan menghentikan pelepasan tersebut. Senin (6/9/2010), dikutip dari Dailymail, mekanisme ini terungkap secara tidak sengaja oleh tim ahli dari Boston University. Ketika bakteri super melemah atau mati, sebagian bakteri lain sudah mempunyai kekebalan sendiri sehingga bisa menghadapi antibiotik.
Dengan pemahaman ini maka pengembangan antibiotik perlu dilakukan melalui studi di tingkat populasi, bukan hanya di tingkat organisme Secara alami bakteri memang melepas senyawa indol dalam kadar tertentu sebagai bentuk pertahanan diri saat menghadapi ancaman. Namun yang bertahan akan berkembangbiak dan menghasilkan koloni bakteri super yang sudah tidak mempan lagi terhadap antibiotik yang sama sebagian lainnya memang mati.
Namun sejumlah bakteri super lainnya terbentuk setelah bakteri super yang pertama mengorbankan diri, " ungkap Prof James Collins, "Ternyata beberapa di antara bakteri super itu mati, pakar mokrobiologi yang memimpin penelitian tersebut.

0 Response to "Bakteri Saling Mengorbankan Diri Hadapi Gempuran Obat"
Post a Comment