Benarkah AIDS Penyakit Baru yang Mematikan?
Tidak satupun dari 29 gejala AIDS adalah baru, tidak satupun muncul secara eksklusif pada seseorang yang ditest positif akan antibodi HIV, dan semuanya memiliki dokumentasi yang memperlihatkan penyebab dan perawatan yang tidak berhubungan dengan HIV. Sebelum adanya kategori AIDS ciptaan CDC, 29 penyakit lama ini tidak pernah diajarkan memiliki satu jenis penyakit sebagai penyebab semuanya
.
.
Berlawanan dengan pandangan umum, AIDS tidaklah baru dan juga bukan suatu penyakit. AIDS adalah nama baru yang diberikan oleh Centers for Disease Control (CDC) terhadap kumpulan 29 penyakit umum termasuk infeksi jamur, herpes, diare, beberapa jenis pneumonia, beberapa kanker, salmonella, dan TBC. (1) Penyakit-penyakit ini disebut dengan AIDS hanya pada saat mereka muncul pada seseorang yang juga memiliki protein dan antibodi pelindung yang “diduga” sebagai HIV.
Seseorang didiagnosis mengidap AIDS jika mereka memiliki satu atau lebih dari 29 gejala resmi AIDS dan jika mereka juga mendapat hasil test positif untuk antibodi yang berhubungan dengan HIV. Lain kata, pneumonia pada seseorang yang ditest positif HIV akan disebut sebagai AIDS, sementara pneumonia yang sama pada seseorang yang ditest negative HIV akan tetap disebut sebagai pneumonia. Gejala-gejala dan manifestasi dari kedua pneumonia tadi bisa mirip, tapi pada seseorang akan disebut sebagai AIDS sedangkan yang lainnya tetap disebut pneumonia.
Tidak satupun dari 29 gejala AIDS adalah baru, tidak satupun muncul secara eksklusif pada seseorang yang ditest positif akan antibodi HIV, dan semuanya memiliki dokumentasi yang memperlihatkan penyebab dan perawatan yang tidak berhubungan dengan HIV. Sebelum adanya kategori AIDS ciptaan CDC, 29 penyakit lama ini tidak pernah diajarkan memiliki satu jenis penyakit sebagai penyebab semuanya.
Walaupun kebanyakan dari kita mengasosiasikan AIDS dengan berbagai penyakit berat, pada tanggal 1 Januari 1993, CDC menambah definisi AIDS yang meliputi orang dengan jumlah sel T 200 atau kurang walaupun tanpa gejala atau penyakit. (2) Definisi baru ini menyebabkan jumlah kasus AIDS di Amerika naik dua kali lipat tiap harinya. (3) Sejak tahun 1993, lebih dari separuh semua kasus-kasus AIDS yang baru tiap tahunnya ada di antara orang-orang yang tidak memiliki gejala atau penyakit klinis. (4)
Hanya oleh karena penyebarluasan definisi AIDS-lah yang mengakibatkan jumlah kasus-kasus baru AIDS jadi meningkat. Definisi AIDS di Amerika telah ditambahkan tiga kali sejak 1981. Walaupun tiap penambahan definisi telah mengakibatkan peningkatan besar pada kasus-kasus AIDS baru, statistik AIDS tetap mendatar pada group beresiko di tahun 1992 dan telah berkurang dengan pasti sejak caturwulan kedua tahun 1993.
Jika CDC tetap melanjutkan tiga definisi pertama mengenai AIDS, kasus-kasus baru penderita AIDS di Amerika pada tahun 1997 akan menjadi lebih dari 10.000, membuat AIDS menjadi masalah kesehatan yang tidak begitu penting. Dengan menggunakan definisi tahun 1993, 21.000 kasus baru AIDS bertambah dan lebih dari 20.000 kasus ini terdapat pada orang-orang tanpa gejala maupun penyakit. (5)
Di tahun 1998, CDC berhenti memberikan informasi mengenai penyakit dan definisi AIDS sebagai pedoman diagnosis siapakah yang terjangkit AIDS. Ini berarti publik tidak lagi mengetahui dengan pasti berapakah kasus baru AIDS terdapat pada orang-orang yang tidak sakit sama sekali. (6)
Fakta mengejutkan lainnya adalah Anda bisa menerima diagnosis AIDS bahkan tanpa test HIV. Ini disebut sebagai “diagnosis presumtif”. Berdasarkan dokumentasi CDC, lebih dari 62.000 kasus AIDS di Amerika telah didiagnosis tanpa test HIV. (7) Namun tetap saja satu-satunya perbedaan antara pneumonia dengan AIDS adalah hasil test positif HIV dan test itu sendiri tidak diperlukan untuk mendiagnosis AIDS.
Oleh karena AIDS bukanlah suatu penyakit dan tidak satupun definisi AIDS yang diterima secara universal, maka kondisi atau gejala yang disebut AIDS itupun berbeda-beda dari satu negara ke negara lainnya. Misal, di laboratorium Kanada (LCDC) tidak memakai pedoman criteria jumlah sel T dari Amerika.(8) Ini berarti bahwa 182.200 pasien AIDS Amerika (lebih dari 25% penduduk Amerika terdiagnosis AIDS) tidak akan terdiagnosis AIDS jika mereka di Kanada. (9)
WHO menerapkan 2 definisi AIDS yang berbeda di Afrika, dimana tak satupun dari definisi tersebut sama dengan kriteria di Amerika maupun di Kanada. Definisi diagnostik yang sering digunakan di Afrika tidak memerlukan test HIV jika seorang pasien memiliki setidaknya salah satu dari tiga gejala utama (berat badan turun, demam dan atau batuk), ditambah satu “tanda kecil” seperti misalnya gatal-gatal atau pembengkakan kelenjar. (10)
Sebelum memperkenalkan AIDS, CDC pernah menyerukan pengumuman kepada masyarakat mengenai masalah kesehatan lain yang sebenarnya tidak penting. Di tahun 1976, ketika ada 5 prajurit yang bertugas di markas New Jersey terjangkit flu, pejabat CDC menyerukan kepada masyarakat akan adanya wabah flu yang akan segera terjadi. Berita mereka memprediksi bahwa akan ada wabah yang sanggup mematikan 500.000 orang Amerika dalam setahun. Anggota Kongres kemudian menanggapi peringatan CDC dengan cara mengalihkan jutaan dolar uang pemerintah ke program vaksin darurat dan dengan seruan Presiden Amerika, Gerald Ford, banyak penduduk Amerika menerima vaksin Flu Babi. Namun demikian, wabah yang ditakutkan tidak pernah terjadi begitu juga dengan prediksi Virus Babi yang mematikan. Malahan, lebih dari 600 orang menjadi lumpuh oleh karena vaksin yang juga mengakibatkan hampir 100 orang meninggal. (11)
CDC sekali lagi menyerukan peringatan ke publik tahun berikutnya dengan prediksi mengerikan akan Penyakit Legionnaire. Diikuti banyak usaha penelitian dari pemerintah dan tak henti-hentinya berita-berita dari media massa mengenai wabah baru, ternyata pneumonia biasa yang disebut “Legionnaire” hanya menyebabkan kematian 30 orang diseluruh Amerika. Kemudian diketahui bahwa 20 sampai 30 persen orang Amerika positif terhadap bakteri Legionella, mikroba yang umum terdapat di sistem perairan Amerika. (12) Prediksi CDC akan wabah, berlawanan dengan fakta bahwa semua penyakit infeksi yang ada jika digabung ternyata hanya menyebabkan kematian pada 1% orang Amerika. (13)
Seseorang didiagnosis mengidap AIDS jika mereka memiliki satu atau lebih dari 29 gejala resmi AIDS dan jika mereka juga mendapat hasil test positif untuk antibodi yang berhubungan dengan HIV. Lain kata, pneumonia pada seseorang yang ditest positif HIV akan disebut sebagai AIDS, sementara pneumonia yang sama pada seseorang yang ditest negative HIV akan tetap disebut sebagai pneumonia. Gejala-gejala dan manifestasi dari kedua pneumonia tadi bisa mirip, tapi pada seseorang akan disebut sebagai AIDS sedangkan yang lainnya tetap disebut pneumonia.
Tidak satupun dari 29 gejala AIDS adalah baru, tidak satupun muncul secara eksklusif pada seseorang yang ditest positif akan antibodi HIV, dan semuanya memiliki dokumentasi yang memperlihatkan penyebab dan perawatan yang tidak berhubungan dengan HIV. Sebelum adanya kategori AIDS ciptaan CDC, 29 penyakit lama ini tidak pernah diajarkan memiliki satu jenis penyakit sebagai penyebab semuanya.
Walaupun kebanyakan dari kita mengasosiasikan AIDS dengan berbagai penyakit berat, pada tanggal 1 Januari 1993, CDC menambah definisi AIDS yang meliputi orang dengan jumlah sel T 200 atau kurang walaupun tanpa gejala atau penyakit. (2) Definisi baru ini menyebabkan jumlah kasus AIDS di Amerika naik dua kali lipat tiap harinya. (3) Sejak tahun 1993, lebih dari separuh semua kasus-kasus AIDS yang baru tiap tahunnya ada di antara orang-orang yang tidak memiliki gejala atau penyakit klinis. (4)
Hanya oleh karena penyebarluasan definisi AIDS-lah yang mengakibatkan jumlah kasus-kasus baru AIDS jadi meningkat. Definisi AIDS di Amerika telah ditambahkan tiga kali sejak 1981. Walaupun tiap penambahan definisi telah mengakibatkan peningkatan besar pada kasus-kasus AIDS baru, statistik AIDS tetap mendatar pada group beresiko di tahun 1992 dan telah berkurang dengan pasti sejak caturwulan kedua tahun 1993.
Jika CDC tetap melanjutkan tiga definisi pertama mengenai AIDS, kasus-kasus baru penderita AIDS di Amerika pada tahun 1997 akan menjadi lebih dari 10.000, membuat AIDS menjadi masalah kesehatan yang tidak begitu penting. Dengan menggunakan definisi tahun 1993, 21.000 kasus baru AIDS bertambah dan lebih dari 20.000 kasus ini terdapat pada orang-orang tanpa gejala maupun penyakit. (5)
Di tahun 1998, CDC berhenti memberikan informasi mengenai penyakit dan definisi AIDS sebagai pedoman diagnosis siapakah yang terjangkit AIDS. Ini berarti publik tidak lagi mengetahui dengan pasti berapakah kasus baru AIDS terdapat pada orang-orang yang tidak sakit sama sekali. (6)
Fakta mengejutkan lainnya adalah Anda bisa menerima diagnosis AIDS bahkan tanpa test HIV. Ini disebut sebagai “diagnosis presumtif”. Berdasarkan dokumentasi CDC, lebih dari 62.000 kasus AIDS di Amerika telah didiagnosis tanpa test HIV. (7) Namun tetap saja satu-satunya perbedaan antara pneumonia dengan AIDS adalah hasil test positif HIV dan test itu sendiri tidak diperlukan untuk mendiagnosis AIDS.
Oleh karena AIDS bukanlah suatu penyakit dan tidak satupun definisi AIDS yang diterima secara universal, maka kondisi atau gejala yang disebut AIDS itupun berbeda-beda dari satu negara ke negara lainnya. Misal, di laboratorium Kanada (LCDC) tidak memakai pedoman criteria jumlah sel T dari Amerika.(8) Ini berarti bahwa 182.200 pasien AIDS Amerika (lebih dari 25% penduduk Amerika terdiagnosis AIDS) tidak akan terdiagnosis AIDS jika mereka di Kanada. (9)
WHO menerapkan 2 definisi AIDS yang berbeda di Afrika, dimana tak satupun dari definisi tersebut sama dengan kriteria di Amerika maupun di Kanada. Definisi diagnostik yang sering digunakan di Afrika tidak memerlukan test HIV jika seorang pasien memiliki setidaknya salah satu dari tiga gejala utama (berat badan turun, demam dan atau batuk), ditambah satu “tanda kecil” seperti misalnya gatal-gatal atau pembengkakan kelenjar. (10)
Sebelum memperkenalkan AIDS, CDC pernah menyerukan pengumuman kepada masyarakat mengenai masalah kesehatan lain yang sebenarnya tidak penting. Di tahun 1976, ketika ada 5 prajurit yang bertugas di markas New Jersey terjangkit flu, pejabat CDC menyerukan kepada masyarakat akan adanya wabah flu yang akan segera terjadi. Berita mereka memprediksi bahwa akan ada wabah yang sanggup mematikan 500.000 orang Amerika dalam setahun. Anggota Kongres kemudian menanggapi peringatan CDC dengan cara mengalihkan jutaan dolar uang pemerintah ke program vaksin darurat dan dengan seruan Presiden Amerika, Gerald Ford, banyak penduduk Amerika menerima vaksin Flu Babi. Namun demikian, wabah yang ditakutkan tidak pernah terjadi begitu juga dengan prediksi Virus Babi yang mematikan. Malahan, lebih dari 600 orang menjadi lumpuh oleh karena vaksin yang juga mengakibatkan hampir 100 orang meninggal. (11)
CDC sekali lagi menyerukan peringatan ke publik tahun berikutnya dengan prediksi mengerikan akan Penyakit Legionnaire. Diikuti banyak usaha penelitian dari pemerintah dan tak henti-hentinya berita-berita dari media massa mengenai wabah baru, ternyata pneumonia biasa yang disebut “Legionnaire” hanya menyebabkan kematian 30 orang diseluruh Amerika. Kemudian diketahui bahwa 20 sampai 30 persen orang Amerika positif terhadap bakteri Legionella, mikroba yang umum terdapat di sistem perairan Amerika. (12) Prediksi CDC akan wabah, berlawanan dengan fakta bahwa semua penyakit infeksi yang ada jika digabung ternyata hanya menyebabkan kematian pada 1% orang Amerika. (13)

0 Response to "Benarkah AIDS Penyakit Baru yang Mematikan?"
Post a Comment